Full width home SAKONGKIU

Post Page SAKONGKIU [Top]

Pada suatu hari di kantorku, saat saya sedang tidak begitu ada kerjaan, tiba-tiba saya teringat jikalau tiga hari lagi merupakan ultahnya Ayu. Wah, kayaknya perlu diberi kejutan nih selama 2 hari dua malam di hari jadinya. Di otakku eksklusif saja terbayang hal-hal yang berbau seksual. Kupikir aku  perlu ambil cuti dua hari nanti, begitu pula Ayu. Lebih baik kutelpon beliau sekarang.
https://goo.gl/eNkQDB
“Halo, selamat siang, bisa bicara dengan Ayu”
Tak lama   lalu, “Halo Tono sayang, ada apa nih”, Ayu bermanja-manja padaku.
“Enggak ada apa-apa, cuma pengen ngajak kamu keluar makan siang nanti, sanggup enggak nih”, tanyaku.
“Oh bila itu sih pasti bisa, kemana nih”
“bagaimana jika di kantin deket tempat kerja kamu, oke??”
“Oke boss, aku  tunggu yah, awas, jangan sampe telat!”, sembari ketawa-ketawa.
“Bye” kemudian Ayu menutup teleponnya.
Lalu aku  pun kembali bekerja, akan tetapi di kepalaku sedang terbayangkan kira-kira apa yang bakal aku  belikan untuk dia nanti. Tak terasa waktu telah menampakan pukul 11.35. Wah, aku  wajib  cabut nih, tak boleh telat. Untung boss sedang keluar kantor, jadi aku  tak perlu minta ijin dulu.
Akhirnya sampailah saya pada tempat perkantoran di daerah Sudirman. Setelah parkir, buru buru aku  pulang ke kantin yang sudah dijanjikan. Kulihat Ayu melambaikan tangannya menurut jauh.
“Hai Ton!” Kami kemudian mencari loka makan yang sepi, namanya juga berduaan, mana lezat   makan pada tempat yang rame banget. Setelah memesan makanan dan duduk pada pojokan, lalu akupun menyampaikan
“Eh, Yu, di kantor kamu lagi banyak kerjaan nggak”
“Emangnya kenapa” Ayu terlihat penasaran
“kalau enggak sibuk, bagaimana jikalau engkau  minta cuti sama boss engkau  selama 2 hari mulai tgl 12”
“Buat apa Ton, apa engkau  sedang merencanakan sesuatu?”
“Sesuatu yg akan menciptakan kamu tergila-gila”
“Apa tuhh”
“Tunggu aja lepas mainnya sayang” sembari kucubit lembut pipinya.
Selesai makan, kuantar Ayu ke kantornya, lalu akupun pulang ke kantorku dan menuntaskan pekerjaanku. Kira-kira 2 jam kemudian, Ayu menelepon.
“Halo Ton, aku  udah ngomong sama bossa” katanya menggunakan suara lemas.
“Lalu apa katanya” tanyaku penasaran.
“Saya tidak dapet perlop 2 hari”
“Yah payah boss engkau , Yu. Kalau begitu nanti aku  culik engkau  pas harinya”
“Nah, liputan baiknya, saya dikasih perlop 3 hari, ha ha ha, kena engkau ”, Ayu tertawa terbahak-bahak.
“Hey, dasar kurang ajar engkau , dasar setan cantik, ngerjain orang aja bisanya”
“Biarin, daripada engkau  setan tidak baik”
“Yah udah, entar surprisenya kagak jadi deh”
“Jangan ngambek dong sayang, setan anggun khan cuma bercanda”
“Yah udah, 2 hari lagi aku  ke loka kamu abis pergi kerja”
“Oke deh, kutunggu dikau nanti, bye bye sayang”
“Bye bye” “klik”, lalu saya menemui bossku buat minta cuti, & untungnya dapet juga, mumpung bossku mood-nya lagi indah hari ini.
Tak terasa, tiga hari pun berlalu. Sepulang kerja, kujemput Ayu di kantornya, kemudian kami pergi ke pasar swalayan buat membeli makanan selama tiga hari, soalnya kami merencanakan untuk nir kemana-mana selama liburan. Tidak lupa aku  membeli madu 1 botol.
“Lho Ton, buat apa beli gituan” Ayu menatapku dengan heran.
“Itu bagian berdasarkan surprise tersebut, tunggu aja, yg niscaya kamu bakalan merem melek nantinya” kataku mantap.
https://goo.gl/eNkQDB
“Wah, aku  jadi bertanya-tanya nih sama surprise engkau ”
“Just wait ‘n see, honey” Selesai belanja kemudian kami bergegas menuju apartemen Ayu.
Sesampainya pada apartemen, aku  eksklusif menarik Ayu menuju kamar mandi.
“Sabar dong boss, kayak enggak ada hari esok aja” ucapnya manja.
“Ultah kamu khan hari ini, so niscaya memang nir ada hari esok” kataku sambil melepas bajunya satu persatu.
Setelah beliau bugil total, kemudian kujilat butir dadanya, mulai menurut putingnya ke dasarnya. Kuhisap-hisap putingnya menggunakan lembut.
“Ooohh Ton, lezat   sekali, teruss” desah Ayu
Ketika Ayu ingin membuka bajuku, kutahan tangannya.
“Sayang, buka dong, nggak adil nih”
Lalu kulepaskan seluruh pakaianku sehingga terlihat senjataku mengacung sangat tegak, waktu Ayu ingin meraihnya, kukatakan padanya,
“Say, jangan dulu, hari ini kamu akan menjadi ratu, abaikan daku melayanimu hingga puas”
Setelah itu, kemudian kubasahi semua badannya, & kusabun seluruh lekuk tubuhnya, tidak lupa buah dadanya kuremas lembut lebih lama  . Kuputar-putar putingnya, Ayu hanya bisa mendesah nikmat. Lama jua aku  bermain pada dadanya, kira-kira ada 15 mnt. Setelah itu tanganku mulai turun ke selangkangannya. Kumainkan klitorisnya, Ayu semakin mengerang hebat.
“Toonn, teerruss, teruss, auughh, lezat   sekali, terruss”
“Ton, masukin dong penis kamu, saya udah gak tahan nihh”
“Oh, yg itu nanti sayang, sabar aja”
“Tapi aku  pengen banget nih, oohh”
“Sabar aja, pokoknya hari ini kamu jadi ratuku, Aku bakalan membuat kamu orgasme ratusan kali selama tiga hari ini”
“Saayy, tulang saya mampu copot nih orgy ratusan kali”
“Biarin, galat sendiri punya body seksi sekali”
“Ahh aahh aahh, seesstt, guaa kayaknya pengen nyampe nih sayy” Ayu meracau tak menentu.
Kupercepat gerakan jariku memainkan klitorisnya, ad interim jariku yg lain sedang dihisap-hisapnya seolah-olah dia sedang menghisap penisku.
“Aaarrgghh, I’m comminngg, honey, commiingg, commiingg, ohh”
Pinggulnya bergerak maju mundur sementara badannya melengkung kaku ke belakang, tampaknya Ayu sangat menikmatinya.
“Ton, tersebut cita rasanya enak sekali seolah olah kamu lagi meng-onani vagina aku , ohh” Ayu mendesah pelan.
“Oh, itu masih belum apa-apa, nanti terdapat lagi yang lebih hebat sayy ” kataku sambil meremas-remas buah dadanya.
“Wah, mangkat  aku  deh, sanggup bisa nanti kagak bisa kerja”
Kubilas tubuhnya dari busa yang masih melekat, terutama pada bagian vaginanya lantaran poly sekali cairannya yg mengalir keluar. Setelah tubuh Ayu higienis, lalu akupun mulai menyabuni diriku sendiri. Tapi tanpa kusadari tiba-datang Ayu memelukku berdasarkan belakang menggunakan kuat kemudian satu tangannya menangkap penisku.
“Eh kenapa say, kan aku  bilang nanti” sambil aku  melawan sedikit.
“Khan hari ini ultahku, engkau  mesti nurut sama saya, bila kamu mampu bikin aku  orgy ratusan kali, aku  jua mesti sedot sperma engkau  sampai habis, baru adil” kata Ayu sembari menyeringai cantik.
“Ya udah deh, saya nyerah sama ratuku, tapi bilas dulu dong sabunnya”
Lalu Ayu membersihkan sabun terutama di lebih kurang penisku, lalu ia mulai mengocok-ngocok & memainkan penisku, kadang pelan kadang cepat, beliau mengocok sambil matanya menatapku & tersenyum cantik sekali.
“Bagaimana sayang, lezat   khan misalnya ini?” Ayu tersenyum anggun sekali
“Ohh, aduuh, lezat   sekali sayang, ohh, uhh, wajah engkau  maniss sekali sayangku” kataku sembari menahan rasa nikmat yg nir terkira.
“Saayy, ganti dong pake mulut kamu”
Lalu dia dekatkan kepalanya, & dijulurkan lidahnya. Kepala batang kejantananku dijilatinya perlahan, seolah olah sedang menjilati es krim. Lidahnya mengitari ketua senjata meriam saya. Semilyard dollar.. Rasanya.. Wow.. Enak sekali. Aku hanya sanggup merem melek menikmatinya sembari bersandar di bath tub. Lalu dikulumnya btg kejantananku. Aku melihat mulutnya hingga penuh cita rasanya, tetapi belum seluruhnya tenggelam di pada mulutnya yg mungil. Bibirnya yg tipis terayun keluar masuk saat menghisap maju mundur.
Ayu memasukkan & mengeluarkan kejantananku menurut dalam mulutnya berulang-ulang, naik-turun. Gesekan-gesekan antara kemaluanku dengan dinding mulutnya yg basah membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi diriku.
“Auuh.. Aahh..” akhirnya aku  telah tidak tahan lagi.
Batang kemaluanku menyemprotkan sperma kental berwarna putih ke pada mulutnya. Bagai kehausan, Ayu meneguk semua cairan kental tersebut hingga habis.
“Duh, masa baru begitu saja telah keluar.” Ayu meledek aku  yang baru bermain oral saja sudah mencapai klimaks.
https://goo.gl/eNkQDB
“Yu.., aku .. Udah 3 hari nih.. Nir bercumbu menggunakan engkau ..” jawabku terengah-engah.
“Tapi lumayan banyak pula sperma engkau , kayaknya boleh nih tiap 3 hari saya isep penis engkau , biar   saya tambah awet muda” pungkasnya tanpa melepas pegangannya dari penisku.
“Whatever you want, my queen” kataku sambil mencium bibirnya.
Lalu Ayu mulai menyabuni semua tubuhku, terutama pada sekitar penisku relatif usang, sehingga mau nir mau penisku bangun lagi. Ayu mulai memainkannya lagi. Tapi aku  tidak mau keluar lagi, jadi wajib  kustop dia.
“Eh, Yu, stop dulu, entar aku  keluar lagi nih” kataku sambil menahan nikmat.
“Biarin aja, salah  sendiri kenapa penis engkau  mudah terangsang” ucapnya sembari tertawa.
Lalu beliau melanjutkan menyabuniku, sesudah itu beliau membilas tubuhku, oh cita rasanya segar sekali, nikmat sekali cita rasanya dimandikan oleh pacarku ini, sesekali ia menjilat-jilat kepala penisku, sesekali ia menghisapnya, sambil matanya menatapku, oh cantik sekali wajahnya. Selesai itu, saya merogoh handuk mengelap seluruh tubuhku dan tubuhnya, tak lupa aku  melakukan gerakan memijat saat sedang mengelap butir dadanya, dia hanya sanggup merem melek sambil mulutnya megap-megap Lalu kutarik dia ke kamarnya, kuambil selimut baru lalu kugelar pada atas lantainya. Kulihat Ayu sepertinya penasaran menggunakan tindakanku ini.
“Lho Ton, ngapain engkau ”
“Ini surprisenya, sayang, nah kini   engkau  baring aja di atas selimut, saya ambil madu dulu”
“Wah kayaknya aku  bakalan orgy gila-gilaan nih”
“Iya say, tunggu aja” teriakku sembari merogoh madu menurut kulkasnya.
Sekembalinya ke kamar, kulihat Ayu masih berbaring, kemudian saya duduk di atas pahanya, kubuka botol madu kemudian kutuang pada atas badannya, kulihat beliau terkejut sedikit, mungkin dampak dinginnya madu tersebut, kugosok-gosok madu tadi di semua tubuhnya, terutama di butir dadanya.
“Aaahh.. Ton.. Sshhss..” erang si Ayu waktu kuusap-usap bagian atas dadanya rata terbungkus madu kecuali putingnya.
“Sshh.. Teruss.. Ton ciumin dong..” Dia menggigit bibirnya sendiri.
Wah, ternyata beliau suka  surprisenya, saya cium putingnya sembari memainkan lidahku melilit-lilit puting merah belia itu, lalu kugigit manja.
“Aahh.. Sshhss.. Saya mao keluar Ton.. Sshshh bagaimana nih..” erangnya.
Segera kugosokkan madu ke arah paha dalamnya secara perlahan terus hingga mendekati wilayah lipatan yang sangat hangat itu.
“Ahh.. Sshshs.. Ton.. Jilat dong.. Udah nggak tahan nih.. Ss..” lirihnya.
“Sshh hmm.. Kok diam.. Please..” rengek Ayu.
“Tunggu ya..” jawabku.
Kemudian segera kujilati lubang kemaluannya sembari mengusap-usap payudaranya, dan mulai kujilati bibir luar vaginanya
“Ahh.. Ton.. Terus sshh.. Engkau .. Pada situ.. Sshh,” erangnya.
Dengan lidah kukait-kait klitorisnya sambil kutelusuri garis bibir vaginanya. Sambil menggoyangkan pinggulnya kiri-kanan Ayu mengungkapkan,
“Yess.. Pada situ.. Ahh.. Sshs..” pungkasnya waktu mulai kuhisap & menjilati klitorisnya.
Setelah mengembang, aku  tusuk-tusukkan lidahku di liang senggamanya namun tak kuduga reaksinya.https://goo.gl/eNkQDB
“Aahh.. Shshshsh mmhh ss.. Teruss hhmm,” Ayu menggelinjang-gelinjang sembari memaju-mundurkan pinggulnya, vaginanya seolah-olah merebut lidahku untuk masuk lebih dalam kerongga nikmat itu, sementara btg kemaluanku telah merah padam menurut tersebut ingin segera menggantikan lidahku.
“Ahh.. Teruuss.. Teruuss.. Lebih cepaat.. Ssh..” gelinjang Ayu semakin cepat.
“Shshss.. Saya hampiirr.. Shshh.. Mmyamyam memem.. Ss,” suaranya semakin rancu.
Pantatnya semakin cepat mengocok lidahku, sebagai akibatnya selimut pada lantai itu berantakan. Ketika gerakan lubang kemaluannya makin rutin, segera kuhentikan & kutarik lidahku, terlihat alis si Ayu mengkerut seperti sedang bertanya-tanya, ad interim dadanya masih naik-turun dengan cepat. Tanpa menunggu lebih lama   lagi, secepatnya kuposisikan kepala penisku ke lubang hangat & basah itu.
“Ahh.. Sshsh mm..” erang manja si Ayu. Memang penisku nir terlalu besar , hanya kepalanya agak akbar & melengkung ke atas misalnya terompet akan tetapi panjang.
Badan Ayu menjadi kaku seakan menantikan sesuatu
“Rileks sayang.. Sementara waktu kita lanjutkan perasaanmu,” bisikku.
Kemudian kudorong perlahan kepala penisku. Setelah ketua penisku masuk, secara sedikit demi sedikit kudorong batangku relatif dalam, kutarik lagi sedikit, dorong lebih pada, tarik sedikit, sampai.. “Bluess.. Duk..” kiranya telah mentok kebentur ujung rahimnya, padahal belum semuanya masuk lho. Terasa di tangan kiriku kira-kira masih 3 lebar jariku akan tetapi efeknya
“Ssshh.. Mmhh.. Aahh.. Auh!” jerit tertahan Ayu.
Kurasakan agak banjir di dalam sana dan jepitan pada sepanjang ketua penis hingga hampir semua batangku itu makin erat.
“Ahh.. Ssh shshss..” saya coba konsentrasi lantaran vagina yg nikmat dan sangat sempit ini mencoba menarik seluruh spermaku sebagai akibatnya ketua penisku mengembang dan berdenyut-denyut menunda kenikmatan yang nyaris memancar.
Kemudian saya coba goyang secara perlahan, makin usang makin cepat. Kupraktekkan rumus ini-itu sembari membuatnya menikmati setiap gesekan penisku serta mengalihkan pikiranku buat melupakan nikmatnya lubang kemaluan Ayu, sempitnya vaginanya. Tubuhnya yg sempurna, payudaranya yg ranum dan kencang yg stress dadaku.
“Ouch.. Sshh.. Hemm..” sulit rasanya menghadapi kenyataan nikmat ini, apalagi sesudah zenit kenikmatannya yg tertunda itu pulang melanda Ayu, ini terbukti dengan goyangan pinggul & pantatnya berputar dan sekarang maju-mundur, menentang setiap gerakanku yang semakin cepat tusuk & tarik.
“Aahh..”
Kucium & kulumat bibirnya, kulilit lidahnya, kulihat beliau tidak sanggup menahan kenikmatan yang melanda itu, sehingga Ayu pun membalas ciumanku menggunakan ganasnya. Geregetan, rangsangan, kenikmatan, itu yg mungkin ada pada pikirannya.
Setelah hampir setengah jam kami goyang (kurasa Ayu sudah mau orgasme) & akhirnya vaginanya mulai menjepit & mengurut penisku cepat sekali. Dengan nafasnya yang memburu dan gerakan pinggulnya,
“Aaahh.. Aku .. Keluar.. Sshhmm.. Saya keluar sayang.. Sshs hh shsh,”
Ayu mulai meracau nir karuan sembari kakinya melingkari pinggangku & menekan pantatku keras seakan-akan beliau bisa menelan penis panjangku sebagai akibatnya kurasa bahwa setiap kutusuk vaginanya terasa ada benturan & terus memutar di ujung dalam kenikmatannya.
“Sshshs aasshh.. Lezat   sekali.. Sshh.. Aduhh.. Sshshsh..” jerit tertahan Ayu.
Aku pun semakin mempercepat gerakanku, saya goyang dan memaju-mundurkan agak kasar liang vagina sempit ini,
“Duk..Bluess.. Duuk.. Bluess..” kulihat pangkal penisku agaknya nyaris semuanya masuk,
“Sssh shh shh.. Teruss.. Ton.. Sshh,”
“Aku puas.. Sshh hmm.. Ton.. Cepat.. Sshh,” lanjutnya.
“Tubuhmu seksi.. & paripurna.. Sayang..Apa boleh..” aku  berbicara ngos-ngosan.
“Di.. Pada.. Saja.. Shsh shh mmhh..” Ayu memotong sambil menaikkan pinggulnya sambil menekan pantatku dan membenamkan seluruh penisku seluruhnya
“Aaahh.. Ssmmhh hhmm..”
Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut keras membuat suara becek goyangan kami yg makin keras.
Aku sudah nir kuat lagi, ilmuku seakan hilang, kesadaranku melayang. Kemudian sembari melenguh kutarik pinggulnya lengket ke pangkal penisku & kujilat serta kugigit putingnya, kulepas seluruh spermaku,
“Aaahh.. Sshh..”
“Crot.. Crot.. Crot..” Hampir enam atau delapan kali semprotan maniku melesat ke pada rahimnya.
“Aaahh ss mm.. Hmm.. Lezat  .. Hangat..” Ayu mengerang-erang, sembari terus menggoyangkan pinggulnya berputar-putar.
Dalam keheningan nikmat, kubiarkan penisku pada dalam vaginanya yang masih terasa sempit, kucium lembut bibirnya dan Ayu pun membalas manja, lalu kutatap matanya sambil tersenyum. Sambil bersikap manja Ayu memeluk diriku serta menggigit hisap leherku. Wah.. Merah nih jadinya.
Aku lalu mengangkat tubuhnya & mengajaknya ke balkon buat cari angin.
“Mau ngapain pada balkon Ton?”, tanya Ayu terheran-heran.
“Aku pengen menutup surprise-ku menggunakan mandi’in engkau ”, kataku lagi.
“bagaimana mandi’innya?, tanya Ayu tambah heran akan tetapi nurut saja saat kurebahkan tubuhnya pada atas kursi panjang tanpa senderan di balkon yang sepi itu. Tanpa menunggu lama  , segera kuakhiri surpriseku menggunakan mandi kucing, yaitu menggunakan menjilat-jilat lembut semua bagian atas tubuhnya yang bermandi peluh bercampur madu & berkilat terkena sinar rembulan yg membuatnya makin indah menggunakan posisinya yg menelentang pasrah itu. Ayu bahagia sekali menggunakan perlakuanku itu, & sambil mendesah kenikmatan dia mengatakan,
“Ton, kalau mampu engkau  tak jarang-tak jarang nginap di sini, saya senang dijilati misalnya ini.”
Kira kira ada 10 mnt aku  menjilatnya, lalu kugendong dia ke kamar mandi, & kami pun saling membersihkan badan, saling menggosok satu sama lain. Setelah selesai, kami pun masuk ke kamarnya, lantaran telah lelah sekali kami tidur nyenyak sambil berpelukan dalam keadaan bugil.
Keesokan paginya, antara sadar & nir, aku  merasa seperti terdapat sesuatu yang aneh pada diriku. Ketika kubuka mataku, eh, ternyata Ayu telah bangun, & lebih kaget lagi kulihat Ayu sedang menghisap-hisap penisku. Melihatku sudah bangun, Ayu berhenti sejenak & tersenyum.
“Selamat pagi kekasihku, bagaimana tidurnya” tanya Ayu manja sambil tangannya permanen mengocok penisku.
“Wah lezat   banget, tapi kok kamu curang sih, aku  khan nggak ngerasain isepan kamu saat tidur” kataku sembari mengusap-usap buah dadanya.
“Abis kamu tidurnya lelap sekali, aku  kagak tega bangunin kamu, tapi siapa memahami engkau  mimpi lagi diisepin ha ha ha” dia tertawa sambil terus mengocok penisku.
“Eh Ton, kok saat engkau  tidur, saya ngocokin engkau  kok penis kamu mampu bangun sih”
“Ya sanggup lah yaw, namanya pula penis orang, emangnya penis plastik, sanggup aja kamu, tapi terusin dong pake ekspresi kamu, Yu”
“Oooke boss, akan tetapi jika engkau  mau keluar, bilang yah”
“Lho, emangnya kenapa?” tanyaku heran.
“aku  mau pake sperma kamu buat olesin muka dan dada saya, biar   kulit aku  tambah kencang”
Lalu Ayu balik  mengkaraoke penisku, oh, cita rasanya nikmat sekali, sesekali beliau menatapku sambil tersenyum manis. Mulutnya beranjak maju mundur, sembari lidahnya menggelitik lubang kencingku, rasanya geli-geli nikmat. Tak usang kemudian, aku  merasa akan keluar lagi.
“Yu, aku  mau keluar lagi, ohh aduuh” kataku sembari menunda gemuruh pada dadaku.
Langsung beliau mengganti tangannya untuk mengocokku, dan akhirnya, “Aduuh ohh, Yu terruuss, enaakk”
Penisku akhirnya memuntahkan sperma, tapi tidak sebesar kemarin, dan Ayu langsung mengarahkan dadanya ke penisku, sebagai akibatnya dadanya terkena muncratan spermaku, eksklusif beliau oleskan ke semua bagian atas dadanya.
“Yaahh Ton, kok dikit banget sayang, muka aku  kagak dapet nih” Ayu sedikit merenggut.
“Abis tiap hari bercumbu terus sih, ya udah sayang, mumpung penis saya masih tegak, sekarang engkau  nunggangin saya aja, khan engkau  dapet enaknya juga”
“Nah begitu dong Ton, itu baru namanya pacar aku ” Ayu tersenyum lagi.
Lalu ia duduk pada atas pahaku sembari mengarahkan penisku ke lubang vaginanya. Perlahan tapi niscaya, penisku mulai memasuki lubang kenikmatannya. Aku sendiri heran juga kenapa hari ini penisku perkasa banget, akan tetapi saya nir memikirkannya lagi, yg penting enaknya, bung. Ayu sendiri mulai bergoyang-goyang sambil meracau tidak menentu, seolah olah sedang menunggang kuda, ad interim aku  meremas remas dadanya yg berkecimpung naik turun. Lumayan usang jua aku  bertahan, kira kira terdapat satu jam, ad interim kulihat Ayu tampaknya sudah orgasme dua kali, akan tetapi kulihat Ayu tidak berhenti juga, mungkin dipikirnya kapan lagi mampu dapat kesempatan seperti ini. Tak usang lalu, setelah Ayu orgasme ketiga kalinya, barulah saya mulai merasakan akan orgasme.https://goo.gl/eNkQDB
“Yu, bangun sayang, saya udah mau keluar nih”
Langsung Ayu bangun dan mendekatkan mukanya ke penisku sambil tangannya mengocokku. Dan akhirnya,
“Aaarrgghh, aduuh, haahh” aku  ngos-ngosan menahan nikmat.
Akhirnya penisku menyemprotkan spermanya ke wajahnya, kemudian dia menggosoknya ke seluruh wajahnya sampai homogen.
“Terima kasih sayang, aku  puas banget hari ini, saya tidak menyangka mampu orgy sampe 3 kali, engkau  perkasa sekali” kata Ayu sambil berbaring memelukku.
“Abis bodi engkau  seksi banget sih, terutama dada kamu, apalagi pas lagi nunggang saya, kelihatannya seperti dewi berdasarkan langit yang lagi goyangin aku .”
“ah ah, bisa aja kamu” kata Ayu sambil mencubit hidungku.
Tanpa terasa, kami tertidur lagi sembari berpelukan, mungkin saking lelahnya bersenggama tanpa henti.
Begitulah seterusnya, setiap ada waktu kosong aku  & Ayu pribadi main lagi, seolah-olah nafsu kami tidak pernah terpuaskan. Selama 3 hari yang kami lakukan hanya makan, main, tidur. Selama 3 hari itu juga kami seperti Tarzan dan Jane, bugil terus. Rasanya anda para pembaca sanggup membayangkannya sendiri bagaimana nikmatnya hayati misalnya itu. Tapi yg paling penting bagiku merupakan cintaku padanya & cintanya padaku, walaupun aku  masih belum tahu sampai kapan kami bisa hidup bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bottom Ad [Post Page]

| Desain oleh cibai SAKONGKIU.com