Full width home SAKONGKIU

Post Page SAKONGKIU [Top]

Cerita ini terjadi lebih kurang 2018 Kemaren ketika saya masih kuliah pada semester satu sebuah perguruan tinggi dalam Jakarta. Nama saya  denny, sekarang saya  bekerja sebagai system engineer suatu perusahaan telekomunikasi pada Indonesia. Ceritanya begini. Pada suatu pagi aku  ditelepon oleh seorang mitra usang aku  yg bernama Herry, yg baru tiba menurut Bandung buat suatu keperluan. Kebetulan sekali saat itu aku   tidak terdapat kuliah, menjadi akibatnya bisa bebas pergi ke mana pun. Sesampainya dalam sana ternyata sahabat aku  sudah lama   menunggu di kamarnya, & saya  pun masuk, tetapi nir lama   kemudian, Herry pamit jika beliau masih ada janji mau pergi ke tempat kerja temannya dalam Jl. Rasuna Said & saya pun menunggu pada kamarnya sampai Herry pulang.
https://goo.gl/eNkQDB
 
Ternyata menunggu adalah suatu yang sangat menjengkelkan, nir terasa sudah satu jam kupindah-pindahkan channel televisi dari CNN sampai STAR TV, akan tetapi seluruh terasa membosankan, sebagai akibatnya pada suatu waktu bel dalam kamar berbunyi, ting tong.. Ting tong, malas kubuka pintu. Terlihat sesosok tubuh wanita menggunakan tinggi lebih kurang 167 cm dengan rok span & pakaian kerja, seksi menggunakan dada kupikir lebih kurang 36B.
“Permisi, mau ertemu Bapak Herry ada?” tanyanya.
“Mm.. Oh Bapak Herry sedang pergi ke Jl. Rasuna Said, terdapat janji?” tanyaku.
“Ya.. Boleh aku  menunggu?” tanyanya.
“Silakan”, jawabku sembari mengajak dia masuk.
Wanita itu pun masuk dan duduk di sofa. Jam saat itu menerangkan pukul 10 pagi.
“Mbak ini siapa ya?” tanyaku memberanikan diri.
“Saya Selly, utusan berdasarkan cabang Bandung yang menjemput Pak Herry ke mari”, jawabnya.
“Ooo.. Perkenalkan saya Denny, teman Herry.”
Selly memang sosok wanita ideal. Selain anggun, beliau jua cantik, bila dipandang misalnya Drew Barrymore. Jam memberitahuakn pukul 11.00, & Herry belum pergi juga. Aku sudah gelisah pula, soalnya di kamar hotel begini beserta seseorang wanita anggun. Perlahan-lahan kuberanikan untuk duduk di sebelah Selly.
“Mmm.. Gimana ya Mbak.. Kok belum tiba pula Herry”, kataku membuka kebisuan.
“Ah.. Nggak apa kok, kan masih ada Mas Denny”, jawabnya sembari memegang tanganku.
Wah lampu hijau nih pikirku. Gila jua nih orang, aku  sempat grogi dipegang kayak gitu.
“Mau ke kamar mini     bentar ya Denn.. Pada mana sih tempatnya?” tanyanya manja.
“Di situ tuh”, kataku cuek.
“Nitip tasnya ya!” ucapnya lagi, & Selly pun masuk ke kamar mini  .
“Awww.. Awww.. Tolong Den.. Terdapat kecoa..” jeritnya berdasarkan pada kamar mandi.
Kupikir mana mungkin sih pada hotel bintang 5 macam begini ada kecoa. Tapi saya  bangkit pula menuju kamar mandi. Baru sampai di depan pintu kamar mandi Selly telah menarik tanganku.
“Masuk.. Sini..” katanya sembari menutup pintu. Kulihat Selly telah melepaskan rok spannya, hanya tinggal CD sama baju saja. Dan dia pun eksklusif mencium mulutku. Aku yang belum siap mental malah menghindari ciumannya. “Mana kecoanya?” tanyaku pura-pura terbelakang. Habis baru sekali ini sih saya  dibegitukan sang perempuan  .
“Ini nih masuk ke pada celana”, jawabnya cuek.
Dia terus berusaha menciumi mulutku, lama     kelamaan aku   terangsang jua. Gantian kuciumi jua mulutnya. Sekitar tiga mnt program pagut-memagut itu pun berlangsung. Kupraktekan cara mencium yg seringkali kulihat dalam film porno. Kemudian tanganku pun segera merambah bukit kembarnya berdasarkan celah-celah bajunya. Gila benar ini anak, ternyata dia tidak menggunakan BH. Langsung kumainkan bukit kembarnya dan kupelintir sedikit-sedikit putingnya. Terasa putingnya mengeras, istilah orang sih pertanda-tandanya sudah terangsang. “Awww.. Pelan-pelan dong Den”, protesnya saat kupelintir putingnya. Terus kuciumi lehernya yang jenjang, Selly pun cuma mendesah, “Aah.. Hmm.. Ahh.. Deenn..” eksklusif kubuka bajunya & semakin terpampang jelas gundukan dalam dadanya yang menggairahkan. Kuciumi kedua bukit kembarnya & kujilat-jilat putingnya, lagi-lagi dia bergumam, “Terus Den.. Ahh.. Ouchh..” saya melanjutkan menciumi pusarnya, terus ke bawah pusarnya. Terpampang memakai jelas rambut tipis berbentuk segitiga dalam pangkal pahanya. Kujilati sepuas-puasnya.
https://goo.gl/eNkQDB
Setelah itu beliau kubimbing duduk di samping bathtub dan duduk dalam situ. Terus dia kusuruh membuka pahanya. Ooh, misalnya ini toh liang kemaluan perempuan    . Soalnya seumur-umur baru kali ini saya  melihat langsung yang asli. Langsung saja kulihat berdasarkan dekat. “Kok diliatin doang Denn.. Dijilatin donk”, kata Selly. Aku membisu saja, terus kusibakan bibir kemaluannya & terlihat di situ daging yg menonjol. Barangkali ini yang dianggap klitoris pikirku. Terus menggunakan iseng kupelintir daging itu pelan-pelan. “Ahh.. Ouhh.. Denn.. Ahh.. Terus Den.. Mainin klitorisku ahh”, wah sahih juga pikirku. Terus perlahan kupegangi dalamnya, kok agak lembab & basah. Wah rupanya Selly terangsang berat nih. Kulihat lebih dekat lagi, datang-tiba saja tangan Selly membenamkan kepalaku ke pada pangkal pahanya. “Jilatin dong Den.. Ahh.. Ahh.. Jangan nakal, gitu dong.. Masa cuma diliatin aja”, saya  pun terus menjilati ke 2 bibir kemaluannya. Mmm.. Terus kujilati jua klitorisnya & cairan yang terdapat dalam situ cita rasanya asin-asin nikmat & baunya itu loh bikin batang kemaluanku semakin mengeras saja. Terus kujilati menggunakan ganas klitorisnya sambil kugigit sedikit. “Ahh.. Denn.. Ouchh.. Denyy.. Akkhh.. Akkuu.. Akkh.”
Terlihat cairan semakin deras saja yg keluar & Selly semakin membenamkan kepalaku ke dalam kemaluannya. Wah rupanya Selly telah klimaks nih, “Ahh.. Denn ouchh.. Aku  keluarr..” pungkasnya. Kujilati seluruh cairan yg keluar dari kemaluan Selly. Terus dia pun berdiri & menuju ke tempat tidur. Wah gila nih perempuan    , masa saya dianggurin, pikirku. Aku terus mengikuti beliau pergi ke loka tidur. Rupanya dia duduk pada samping loka tidur. “Sini deh Den.. Gantian saya yg mainin kontolmu”, pungkasnya. Aku dari saja & aku  rebahan di tempat tidur memakai kaki pada lantai. Terus Selly mulai memainkan kemaluanku dari luar celana pada. Dia jilati batang kemaluanku yang dari tersebut sudah sangat tegang, terus dibukanya CD-ku gunakan giginya. “Wah nih orang niscaya kebanyakan lihat film-film gituan”, pikirku. Setelah CD-ku tanggal, gantian beliau mainkan kantong kemaluanku, dia jilati ke atas dan ke bawah. Rasanya sahih-sahih mengejutkan. Terus dia pegangi batangku dengan kedua tangannya & dijilat-jilatin kepalanya sambil matanya melihat ke arahku. Langsung dia benamkan seluruh btg kemaluanku ke pada mulutnya & dikocok-aduk-aduk gunakan mulutnya yang kecil. “Oohh.. Selly.. Akhh.. Uhh”, desahku merasakan nikmat di sekujur batangku. Sambil terus mengulum-ngulum batang kemaluanku, beliau pun memijit-mijit butir kemaluanku, cita cita rasanya linu-linu nikmat.
Setelah berlangsung 5 menit, Selly pun mulai bosan dengan permainannya. “Den, kita main beneran ayo”, pungkasnya. Aku pun tanpa berpikir pribadi menjawab dengan semangat 45, “Ayoo!” Selly tertentu duduk pada atas pahaku & memegang batang kemaluanku sambil diarahkan ke pada lubang kemaluannya. Bless.. Seluruh btg kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya. Terasa lembab & nikmat nir sanggup dilukiskan menggunakan kata-istilah. “Ahh.. Mm.. Uhh.. Aahh..” desah Selly sambil merem melek menikmati pergesekan btg kemaluanku memakai liang kemaluannya. Tak lupa tangannya pun ikut-ikutan memegangi ke 2 buah dadanya. “Ohh.. Denny.. Akhh.. Uhh.. Yeahh.. Dennyy.. Ahh.” Aku pun memakai reflek mengimbangi permainannya memakai menaik-turunkan batang kemaluanku, sebagai akibatnya terdengar suara pluk.. Pluk.. Waktu btg kemaluan & liang kemaluan berbenturan. “Ahh.. Oughh.. Mmhh.. Ahh..” desah Selly.
Selly pun maki sebagai-jadi, beliau pun kemudian memegangi rambut kepalanya dan kurasakan gerakannya semakin liar, “Ahh.. Uhh.. Ahh.” Aku bantu merangsangnya menggunakan memegangi ke dua payudaranya. Tak usang   lalu Selly pun menjerit, “Dennyy.. Ahh.. Ouhh.. Akuu.. Mau.. Keluar.. Ahh..” Di kepala batang kemaluanku pun terasa terdapat aliran yg tidak sanggup dibendung lagi, “Kita keluar sama-sama Sell.. Ahh.. Ouhh..” Kurasakan cairan hangat menyemprot dalam kepala btg kemaluanku dan mengakibatkan kepala batang kemaluanku tak dapat menahan genre yg deras berdasarkan pada batang kemaluanku. “Ahh.. Aku  keluarr.. Selly”, teriakku. “Akuu.. Jugaa.. Denny.. Akhh.” Kemudian kami pun lemas & tertidur sampai pukul lima sore.
Sampai tia-tiba terdengar bunyi bel, tet.. Tet.. Wah gila nih, Herry pulang. Langsung saja kubangunkan, “Selly.. Sell.. Selly.. Bangun..” ternyata Selly tidur menggunakan nyenyaknya. Aku cuek saja soalnya susah apabila membangunkan orang yg tidur memakai berjuta kenikmatan. Akhirnya pintu hotel kubuka, ternyata perempuan     bule yang mengetuk pintu. “Excuse me.. Is this Mr. John’s Room, 513?” tanyanya. “Oh.. No, I think.. Its beside this room”, jawabku sekenanya & wanita bule itu pun pulang ke kamar sebelah. Setelah dibel berkali-kali ternyata nir terdapat orangnya. Dia pun pergi ke arahku lagi. “He is not in his room”, ucapnya. “Bisa sa.. Ya.. Tunggu pada sini?” ucapnya. Wah bisa juga beliau ngomong Indonesia, pikirku. “Oh.. Sure.. Tentu”, kataku. “silakan masuk.” Dia pun duduk dalam sofa. Karena kamar ini termasuk luas, lebih kurang 7×7 meter, maka Selly yang tertidur dalam springbed tidak kelihatan.
“Anda menurut mana?” tanyaku membuka pembicaraan.
“Oh.. I come from USA, Nevada”, pungkasnya.
“Oh.. Las Vegas”, kataku.
“Anda telah menikah?” tanyaku lagi.
“Ya.. Aku .. Menikah dua tahun kemudian & saya  telah cerai selama setahun”, katanya lagi.
Wah kesepian juga nih cewek, pikirku. Kalau dilihat-lihat perempuan   ini tingginya sekitar 170-an, wajahnya seperti-misalnya Dana Scully-nya X-File, usianya kurang lebih 30-an. Kalau dilihat bodinya sih mantap jua. Rambutnya sebahu, matanya biru, bibirnya, wah sensual sekali.
“Can I know your name?” tanyaku.
“Jessica”, katanya sembari mengulurkan tangan.
“Denny”, kataku.
“What is your job Denny?” tanyanya.
“I’m student”, kataku.
“What major?” tanyanya.
“Informatics”, kataku.
Wah bisa-sanggup 2 jam cuma nanya kasus sekolah nih pikirku. Harus dilarang nih. Kuberanikan tanya soal lain. Sambil pindah duduk ke samping Jessica.
“Can I know something about life?” tanyaku.
“Yah.. Apa? Please in Indonesian, cause I think you can not speak fluently in english”, ucapnya.
Wah ketahuan deh modalku, pikirku.
“Ini relatif tertentu, nggak apa-apa?” tanyaku.
“No duduk masalah, cause I think kamu orang baik-baik”, pungkasnya.
“Kalau udah cerai, gimana engkau   memenuhi kebutuhan biologismu?” tanyaku.
“Maksud engkau   seks?” tanyanya.
“Yes..” kataku mantap.
“Saya bisa main seks kapan saja, & dimana saja dengan orang yg kusuka, that’s menyebabkan my husband menceraikan saya.”
Wah gila juga nih cewek pikirku.
“Kamu pernah main seks Denny?” tanyanya.
“No..” jawabku.
Dia pun tersenyum melihatku, terus lihat wanita tergolek dalam atas ranjang. Wah ketahuan deh jikalau menipu.
“Siapa dia Denny?” tanyanya.
“She is my sister”, jawabku asal-asalan.
“Oh.. Jadi engkau   betulan belum pernah ya.. Mau belajar sama aku , Denny?” tanyanya.
“Wah mau sekali Jessy”, kataku mantap.
“Sini Denny.. Kamu ke depanku.. Apa your sister tidak marah  jikalau lihat kita Denny?” tanyanya.
“Nggak apa-apa Jessy”, kataku sambil mendekat ke depannya. Terus dia membuka bajunya. “Sini Denny.. Kamu pegang dada aku  ”, ucapnya. Terus kupegangi susunya yg ukurannya 36C.
“And cium bibirku Denny”, katanya.
Aku tanpa dikomando pribadi menciumi bibir Jessica. Langsung aktualisasi diri kami beradu, kulumat bibir yg sensual itu dan lidah kami pun saling berbelit, “Ouchh.. Mm..” terus aku  langsung turun ke lehernya yang jenjang dan dia pun mendesah, “Aahh.. Mm.. Ouchh.. Ssh.. Denn.. Engkau  membuat akuu.. Ahh..” Kulanjutkan ke susunya, kulumat kedua putingnya pakai ekspresi. “Ahh.. Ouhh.. Shh.. Dennyy.. Oo.. Kamu memang nakal baby, yeahh.. Ahh..” Terus kubuka rok spannya & CD-nya, eksklusif kuturun ke pangkal pahanya. Kujilat habis kemaluannya menggunakan rakus. “Aahh.. Stop Dennyy.. Akan kuberikan gaya favoritku kepadamu”, ucapnya. Padahal sudah basah liang kemaluannya. Sepertinya dia telah terangsang berat. Langsung saja kulepaskan celana jeans-ku, & lalu Jesicca pun membantu melepaskan CD-ku sambil memegang batang kemaluanku yang 7 inchi.
https://goo.gl/eNkQDB
“Kemaluan yang anggun”, ucapnya sambil meremas batanganku yang sudah tegang berat. “Coba kamu  duduk di kursi ini sayang”, ucapnya. Aku pun duduk & terus beliau duduk di atas kedua pahaku. Wah asyik juga nih kayaknya. Terus beliau memegang kemaluanku yg sudah tegang berat & dia arahkan ke pada lubang kemaluannya & beliau pun duduk pada atasku, bless.. Kemaluanku pun masuk ke dalam liang kemaluan Jesica. Dia kemudian menggoyang-goyangkan pinggulnya naik turun. “Ouchh.. Yeahh.. Mm.. Oohh.. Ohh.. Ini misalnya naik kuda saja, Denny”, ucapnya. “Aakkhh.. Oukkhh.” Aku pun mengimbangi memakai menaik-turunkan pinggulku. “Mmm.. Akhh.. Sshh.. Ukhh.. Akh.. Denyy.. Ukhh.. Yeajjhh.. Yeahh.. Oukhh..” Tiba-tiba saja Jessica teriak-teriak tak keruan & tak lama     kemudian.. “Dennyy.. Aku  keluaarr..” terasa panas cairan menyembur dari lubang kenikmatan Jessica & tanpa kulepaskan masih saja kukocok lubang kemaluan Jessica menggunakan batang kemaluanku. “Yeah.. Ouchh Dennyy.. Tolong berhenti Denny.. Akhh.. Ouchh..” masih tetap saja kukocok. Malahan tambah kencang frekuensinya. “Tolong.. Hentikan sayang akkhh.. Akhh..” Tanggung nih pikirku. Tiba-datang saja Jessica meronta & lantaran telah diambang klimaks. Begitu Jessica mencabut cengkeraman liang kemaluannya dalam batang kemaluanku, eksklusif saja cairan sperma yg sudah di ujung kepala keluar seluruh. “Oouchh.. Baby..” eksklusif saja verbal Jesicca menyambar ketua kemaluanku & dilumatnya habis cairan di ketua kemaluanku.
Tiba-datang saja Selly terbangun, “Dennyy.. Dennyy..” aku  & Jessica kaget bukan main. Untungnya aku   bisa mengatasi keadaan yang sangat gawat ini.
“Ada apa sayang? Enak ya tidurnya”, kataku tanpa dosa. Untunglah Selly bisa memahami keadaan ini.
“Denn.. Siapa tuh?” tanyanya, & Jessica pun masih dengan telanjang bundar   mendekati Selly & berjabat tangan.
“Jessica”, katanya.
“I’m sorry.. Udah menghambat  tidurmu ya?” istilah Jessica.
Tanpa menyampaikan apa-apa, Selly malah eksklusif menciumi Jessica. Wah nggak aku   sangka, ternyata si Selly ini biseks & Jessica mungkin karena terbawa oleh Selly pula mengikuti saja. Kedua perempuan   itu pun terhanyut pada permainannya. Aku menurut sofa cuma mangamati permainan mereka. Selly kemudian menciumi seluruh leher Jessica dan Jessica pun meraba pantat Selly. Kemudian Selly mencium dan menjilati butir dada Jessica. “Ohh.. Uchh.. Sshh”, hanya kata itu yg mencuat dari verbal Jessica. Kemudian Selly pun turun ke perut Jessica & kemudian menjilati menggunakan rakusnya. Tak usang lalu Jessica rebah pada atas spring bed dan kakinya diletakkan pada lantai. Selly kemudian menciumi seluruh permukaan kemaluan Jessica mulai menurut bibir-bibirnya. “Kamu memang pemain yang hebat sayang, mm.. Ukhh.. Ss..” kata Jessica. Selly pun mulai menjilat-jilat & mengaduk isi kemaluan Jessica tanpa kompromi. Dengan lidahnya beliau mulai merangsang seluruh syaraf yg terdapat dalam vagina Jessica & menggunakan reflek pinggul Jessica pun bergerak-gerak ke atas & ke bawah mengimbangi jilatan-jilatan yg menimpa pada pangkal pahanya.
“Aahh.. Uhh.. Yess.. Ohss.. Babyy..” jerit Jessica saat Selly menjilati klitorisnya & menggigit-gigit klitorisnya pelan-pelan. Tampak terlihat kemaluan Jessica bertambah basah saja. Tak usang   lalu mereka pun berhenti dan melihat ke arahku. “Wah gawat, bisa jadi pejantan buat mereka berdua nih”, pikirku khawatir.
“Hey Denny.. Mau gabung?” tanya Selly sembari tersenyum nakal.
“Ah nggak.. Aku  liat aja.. Udah capek”, jawabku.
Mereka pun melanjutkan aksinya. Sekarang kayaknya mereka mau 69. Eh tapi tunggu dulu, ternyata Jessica merogoh tas hitamnya pada atas meja & merogoh sesuatu. Oh ternyata beliau bawa vibrator yg berbentuk batang kemaluan. “Hi.. Selly.. Engkau  akan lebih nikmat menggunakan indera ini”, kata Jessy sembari memberi vibrator ke Selly.
Kemudian Jessica pun balik  duduk pada sampingku. Terlihat Selly tertentu menghidupkan vibrator tadi & memasukkannya ke pada liang vaginanya. “Aahh.. Ohh.. Ujhh.. Ss..” jerit Selly kesenangan menggunakan mainan barunya. “Hai Jessy.. Mainan ini bener-bener dahsyat shh.. Ohh”, ucapnya sambil merem-melek. Jessica pun tersenyum pada sampingku sembari mengelus-elus btg kemaluanku yang sudah tidur. “Lebih dahsyat pake ini..” sahut Jessica. Wah diperlakukan demikian tentu saja kemaluanku bangkit lagi.
“Mau lagi Denn?” tanya Jessy.
“Tidak!” jawabku.
“Sure?” katanya sambil mulutnya turun mendekati batang kemaluanku & beliau pun nmenjilat-jilat biji kemaluanku menurut bawah ke atas. “Please relax Denny”, aku   pun sembari tiduran menikmati jilatannya. “Ahh.. Ouckhh.. Shh.. Saya hampir keluar Jessyy..” jerit Selly saat dia mencapai orgasme memakai vibrator. Jessy pun sudah nggak menghiraukan jeritan Selly. Dia sudah asyik menggunakan kemaluanku & dia mulai menjilati ketua kemaluanku & memainkan lidahnya pada ujungnya. Hal ini membuatku sangat geli & nikmat. “Jessyy.. Sshh, uch..” & Jessy pun mulai memasuk-keluarkan batang kemaluanku pada kerongkongannya dan selesainya 10 mnt acara kulum btg kemaluan, saya pun menjerit, “Jessyy.. Saya mau keluaarr..” & air maniku pun bercucuran di muka Jessy. “Ah enak sekali”, kata Jessy sambil tersenyum genit. Akhirnya kami bertiga pun tertidur. Sampai akhirnya kurang lebih pukul 6 pagi terbangun dan kami beriga balik   ke tempat masing-masing.
https://goo.gl/eNkQDB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bottom Ad [Post Page]

| Desain oleh cibai SAKONGKIU.com